Jumat, 06 Februari 2009

Tips Wawancara

Barusan aku wawancara lagi (lanjutan dari yang kemaren). Aku mendapati diriku tetap menjadi diriku namun jawabanku lebih… bijaksana (demikian aku menyebutnya). Kita tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain atau berpura-pura lebih baik dari diri kita yang sebenarnya (yang biasanya memang tidak aku lakukan), namun kita juga harus memandang diri kita secara positif. Sulit memang jika kita disuruh menceritakan kelebihan-kelebihan kita. Bukannya aku merasa tidak mempunyai kelebihan, tapi memang sulit bagiku untuk mengakuinya. Oleh karena itu, kurasa ada baiknya jika kita mengambil tes kepribadian dulu sebelum melakukan wawancara. Tujuannya agar kita lebih mengenal diri kita sendiri. Sebenarnya tanpa tes kepribadianpun aku sudah tahu bagaimana diriku, hanya saja, aku merasa aneh memaparkan hasil kontemplasiku pada orang lain karna aku tidak begitu yakin juga karna takutnya aku menilai diriku sendiri dengan tidak terlalu obyektif. Nah, oleh karena itu, cukup penting mengikuti sejumlah tes kepribadian. Tidak perlu merepotkan diri dengan datang ke suatu lembaga tertentu (walaupun cara ini boleh-boleh saja dilakukan), tes kepribadian gratis banyak kok tersedia di internet. Yang perlu kita lakukan adalah menjawab secara jujur pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Begitulah yang kulakukan dan aku mendapati bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan wawancara tadi secara positif. Itulah yang terpenting. Sejelek apapun kita, jawab segala permasalahan atau pertanyaan dengan jawaban yang positif. Aku cukup kaget juga mendapati diriku berbuat begitu tadi. Tapi tetap saja, kita tidak boleh berbohong. Agak sulit memang untuk dilakukan oleh pribadiku yang sinis, tapi kalau mau mencoba, rasanya bisa-bisa saja. Singkat kata, untuk menghadapi wawancara kita harus : mengenal diri kita dan merasa yakin akan kelebihan-kelebihan kita, jujur, dan positif. Ingat juga pengalaman-pengalaman positif yang pernah kita lalui, ceritakan yang relevan dengan apa yang ditanya.

0 komentar: