Sabtu, 07 November 2009

Let It Be

Jujur aja ya, gw paling nggak suka sama diri gw sendiri kalo gw berusaha menyampaikan sesuatu, terus gagap. Tapi karna udah biasa, tentulah saya tak lagi memprotes kelemahan saya yang satu ini. Tapi kadang² kalau sedang sangat kesal pada kegagapan saya, air mata kekesalan bisa saja merebak dari mata saya. =P. Tapi eh tapi, saya sadari bahwa orang yang gagap juga punya tendensi berbicara dengan cepat. Semuanya hanya masalah emosi. Saya tahu saya hanya gagap kalau saya sedang terlalu bersemangat atau terlalu gugup. Jadi intinya adalah masalah pengendalian emosi. Kadang² gw bisa merasa sedih sih atas kegagapan gw, tapi setelah itu gw berusaha untuk memantapkan emosi saya dan merasa baik² saja. Saya rasa penguasaan bahasa saya cukup baik, hanya kadang² saja saya mengalami ketidakseimbangan, sehingga muncullah gagap. Tentulah saya sadar jika gagap adalah kelemahan saya, maka tentulah ada kelebihan² yang saya miliki karna Tuhan kan Maha Adil. =). Jadi saya berusaha mengingat² dan mensyukuri apa yang menjadi kelebihan saya. Lagipula, saya rasa orang gagap diberikan rasa untuk berempati lebih untuk merasakan penderitaan sesama orang² gagap. Saya bisa deteksi jika seseorang sedang gagap, maka saya bersimpati padanya dan membantunya sebisa dan setulus hati saya. Wah segitu saja yah. Sebenarnya saya browsing malam ini untuk mencari tahu solusi menghilangkan gagap, tapi saya rasa ya sudahlah, saya kira ini bukan masalah besar. Sebaiknya saya latihan piano saja. So sampai jumpa lagi yaa.. =P

;;