Senin, 22 Desember 2008

bad day

Hari yang sial telah tiba. Gw gagal di tes kesehatan di proses perekrutan staf aktuaris di x (lihat postingan di bawah). Kenyataan itu menohokku hari jumat kemarin, ketika tahu bahwa teman2ku (teman baru sih, baru kenal) dihubungi oleh pihak x untuk menjalani tahap orientasi sementara aku tidak. Sempat merasa amat sedih. Tapi hanya berlangsung 1 hari. Aku hampir tidak menangis. Hanya sebentar, sedikit sekali, ketika aku ditanya pendapatku mengenai perasaanku. Aku paling malas membicarakan perasaan dan kalo ditanya begitu malah aku jadi ingat kesedihanku. Ya hanya saat itu saja, aku malah bisa tertawa lagi pas nonton adegan lucu di tv sesudahnya. Tapi aku sadar kalo aku stress karna aku tidur terus sepanjang hari sabtu dan menolak menjalani kegiatan apapun. Sifatku yang argumentative sangat menjengkelkan di sini. Mereka hanya berusaha menghiburku, aku malah mencari2 alasan untuk menghindarinya. Ayahku bahkan sampai melongok di pintu kamarku -hal yang hampir tidak pernah terjadi- untuk menyuruhku makan. Aku lupa apa yang kulakukan hari sabtu malam. Aku rasa aku tidur pukul 3 pagi. Aku kan ikut reuni smp hari itu. aku dipaksa ikut. Aku berdalih akan menengok kakak ibuku, tapi ortuku tak kalah argumentative dibandingkan aku, dan aku kalah maka aku ikut reuni dengan ogah2an. Tapi setelah ikut, rasanya asik juga walaupun tetap saja aku paling malas ikut foto2. aku ingat aku jadi terobsesi dengan kesehatanku dan meminum banyak vitamin sepulang dari reuni itu. aku minum vitamin punya ayahku. kuminum saja semua, lebih karna jengkel dan kesal ^^. Alhasil, walaupun awalnya sangat lelah, aku malah jadi segar bugar. Aku minum vitamin pelancar aliran darah dan aku jadi segar karna aliran darahku mengalir dengan lancar ke otak (atau sejenis itu lah). sebelumnya aku ogah2an baca twilight, novel terakhir yang gw beli, dalam keremangan lampu tidur 5 watt, walaupun aku sudah selesai membaca buku itu. aku tidak punya buku baru. Aku masih terobsesi dengan kesehatanku, aku berniat ikut tes kesehatan lagi. Tapi karna hari minggu lab tutup, aku menunda rencanaku sampai tadi. Hari minggu siang, kuhabiskan dengan jalan kaki ke hoka hoka bento kalimalang. Hanya perginya saja. Pulangnya kita naik angkot. Capek soalnya. Hahaha. Sorenya kita ke gramedia. Aku membeli beberapa buku. aneh, banyak buku bagus. Senang ^^. Waktunya pas dengan masa2 berdukaku. Dan aku mendapati ayahku bertingkah menyebalkan dengan parkir di tempat parkir gramedia dengan setir terkunci. Fyi, tempat parkirnya penuh sekali. hanya karna si tukang parkir melengos ketika ayahku ingin bertanya padanya. Mirip aku sebenarnya. Aku jadi sadar perihal darimana kudapatkan sifat itu. kita malah berlama2 nongkrong di es teler 77, hal yang langka, berhubung biasanya ayahku langsung ke dan menunggu di mobil kalo aku atau adikku ingin beli dunkin donat atau crepes atau apapun. Jadi ketika aku beli es teler dalam keadaan dibungkus, aku agak kaget ketika mendapati bahwa ayahku malah duduk di dalam dan membaca bukunya. Aku jadi berprasangka dan menyangkut pautkannya pada tukang parkir menjengkelkan. Semakin sukses membuat orang lain (yang menyebalkan) jengkel, semakin puas, itu aku. entah apa yang dipikirkan ayahku. hari senin (tadi), aku tes kesehatan lagi di pramita, matraman. Ternyata mahal sekali. hampir menghabiskan biaya 500 ribu rupiah. Padahal tes kesehatan yang kujalani untuk perusahaan x itu masih lebih detail lagi. Hasil tes itu direncanakan bisa kuambil jam 2 dan ketika jam 2 tepat (heran, kenapa aku jadi orang yang tepat waktu? In time (apa sih terjemahan indonesianya?), lebih tepatnya) aku duduk di sana, aku diberitahu bahwa hasilku meragukan dan akan diproses ulang. Sikap skeptis yang sangat kuhargai sekaligus membuat jengkel. Tapi bagus sih, bagus. Paling tidak kalo aku mendapati diriku menderita suatu keabnormalan, aku bisa mengikhlaskannya alih2 berargumen hasil tesnya tidak… valid? (aku malas nulis pake kata2 aneh). yah yah… sekian saja ceritaku… aku kira aku akan mempostnya kali ini. (aku biasa nulis di Microsoft word dan tidak kupost ke blog).

Kira2 2 minggu lalu…
Sudah lama nggak nge-post. Sebenarnya agak malas, tapi gw mau melaporkan sesuatu. 1. gw rasa gw merasa senang karna gw sudah mencapai tahap tes kesehatan dalam proses perekrutan x (lihat postingan di bawah).. Dari 5 orang yang lolos ke tahap itu, cuman gw yang nggak ngerti aktuaria sama sekali.. Tapi, berhubung gw bisa melewati tahap wawancara ekstrim (yeah, jawaban gw cenderung ekstrim kiri atau kanan dimana seharusnya gw menjawab jawaban dalam wilayah abu2, kata bokap gw sih, di rumah sesudah wawancara itu berlalu) gw rasa gw bisa melewati tahap menjadi-satu2nya-orang-yang-nggak-ngerti-aktuaria-sama-sekali di kemudian hari, kalo gw memang diterima (hal yang belum tentu, karna berat badan gw 7 kilo di bawah standar ideal dan gw bilang bokap gw sakit diabetes dimana penyakit itu berpotensi turun secara menyilang (cross) ke anak perempuannya, yaitu gw. Kenapa gw harus bilang begitu, hah??). hmm, agak malas nih ngepost ini sebenarnya, secara gw nggak punya masalah penting untuk dilaporkan. Kau tahu? Kemampuan menulis gw gw rasakan lebih baik ketika gw didera stress, entah ya, dan blakangan ini, gw hampir nggak stress (kadang2 doang, kalo inget proses perekrutan x), selebihnya adalah hal2 menyenangkan. Gw sadar ini adalah saat2 unik, dimana gw hampir nggak merasa stress. Bersyukur atas waktu2 saat ini karna kapan lagi gw bisa nggak stress? Oke melantur terlalu jauh.. Nah 2. dia, cowok itu (lihat postingan di bawah), yang gw suka, memberikan sinyal + ke gw dengan menyatakan bahwa dia mau minjem novel gw karna dia merasa jenuh tinggal sendirian di Jakarta dan ingin membaca novel2 gw… dia nanya, gimana caranya dia bisa minjem novel gw… jawaban brillian gw adalah : nanti aja tunggu reuni. Damn, has, mau lo apa sih? Udah ada lampu agak kehijauan gitu elo malah bikin jadi merah menyala. Tapi anehnya gw sama sekali nggak menyesali jawaban gw itu. jawaban nan kacau balau pada orang yang gw suka? Tapi bener nggak sih gw suka? Bener nggak? Kacau.. tapi gw sama sekali nggak menyesali kecuali kalo inget bahwa gw pernah suka sama dia. jawaban gw seharusnya adalah : oh ya elo ambil aja ke rumah gw (dia tau rumah gw, dia pernah ke rumah gw, how sweet he is, rame2 sih sama temen gw yang laen). Kacau emang. tapi gw sadari bahwa gw belum terlalu klop sama dia. ada beberapa cowok di dunia ini yang gw rasa klop banget sama gw. temen2 dari itb sih, bisa ngerti pendapat2 gw bahkan sampe sisi teraneh sekalipun. Sampe skarangpun gw masih sering chatting sama mereka, dan kita ngebicarain topik2 aneh dan masih bisa saling memahami. Sementara reaksi dia (cowok yang gw suka) ketika gw sampaikan pendapat gw bahwa gw suka tinggal sendiri karna gw memiliki kesempatan untuk lebih menemukan jati diri. Tanggapannya adalah ‘capek deh’. yah,, gw rasa gw belum terlalu mengenal orang ini, jadi gw merasa gw masih harus berhati2.

;;